FUYUKISM

FUYUKI'S LIFE JOURNEY

Hilangnya salah satu kunci peradaban kehidupan saya

3 Comments

Senin, 14 Oktober 2011. Antara pukul 12-13, menjadi momen yang sangat memukul saya dikarenakan tas saya beserta segala isinya raib.
Tas tersebut bermerk Navy Club, besar, berwarna hitam dan tebal. Di dalamnya terdapat laptop, 3 buah buku catatan, topi, tumbler, tempat pensil, gunting, 2 potong dasi, 1 buah dasi kupu – kupu, 1 botol parfum, kacamata cadangan, 2 buah flashdisk berkapasitas 2 giga, double stick, dokumen – dokumen penting, kartu nama, suspender, dan lain – lain yang saya sendiri kurang ingat.
Tas hilang di ruang BEM FTUI. Kejadian bermula saat saya sedang menjadi MC di kantin teknik untuk acara pelepasan kontingen FTUI untuk olimpiade UI 2011. Sebelum saya mulai beraksi, saya menyimpan tas saya di ruang BEM yang kebetulan di situ sedang ramai, kemudian saya berkata pada seorang yang ada di sana untuk menjaga tas saya. Saya tidak memperhatikan apakah orang itu mendengarkan kata – kata saya atau tidak. kemudian saya nge-MC, dan ketika selesai, saya kembali ke ruang BEM untuk mengambil tas saya dan ternyata tasnya sudah tidak berada pada tempatnya.
Saya bertanya pada semua orang di sana dan tidak seorang pun tahu, padahal benar bahwa di ruang BEM saat itu sedang ramai. Mungkin orang – orang juga tidak memperhatikan karena banyak yang lalu lalang keluar masuk. Bahkan orang yang waktu itu sempat saya minta untuk menjaga pun tidak tahu menahu. Saya kemudian mencari di mana – mana, mencoba menelusuri jejak saya hari itu. Nihil. Saya pun membuat pengumuman tertulis yang kemudian saya tempel di mading – mading. Saya pun juga membuat pengumuman di Facebook saya dan media – media terkait.
Dalam waktu 2 jam, semua teman saya sudah mengetahui berita itu dan selalu menanyakan saya apakah tas saya sudah ketemu atau belum. Saya, pada saat itu, tertekan, kecewa, tak tahu harus berbuat apa. Saya menelepon ibu saya dan seperti biasa ibu saya memarahi saya namun pada akhirnya ia juga mengerti. Ayah saya pun demikian. Bahkan teman saya pun ada yang menyarankan saya untuk menghubungi paranormal, namun saya tolak karena saya tidak ingin berhubungan dengan hal – hal seperti itu.

Hmm…sebenarnya yang saya sesalkan adalah hilangnya laptop saya, di mana laptop itu adalah laptop yang selalu saya jaga. Umur laptop tersebut 3 tahun, saya selalu membawa laptop tersebut ke mana – mana. Di dalamnya terdapat kunci peradaban hidup saya sejak kuliah dan sebagian kecil kehidupan saya sebelum kuliah. Di dalamnya terdapat data seminar (saya belum seminar sementara sebagian besar teman – teman saya sudah), first cut skripsi, penelitian, data – data riwayat kuliah, tugas kuliah, surat – surat, dokumen penting, hal – hal nonakademis seperti file2 kompetisi, konferensi, proyek – proyek dan lain – lain. Ada juga file – file hiburan seperti film2, serial tv, lagu2, video2, mangascan, games PS1, Gameboy, Nintendo DS dan PC games.
Semua back up data saya berada dalam flashdisk saya yang sialnya berada di dalam tas saya yang hilang itu sehingga saya harus memutar otak mencari file – file backup yang mungkin masih ada. Untungnya beberapa file masih bisa diselamatkan setelah saya mengobok – obok email saya dan menemukan banyak kiriman email saya yang menyertakan attachment yang sebagian besar merupakan data2 saya. Dari situ saya dapat menyelamatkan beberapa data. Dengan ini saya bisa bernafas sedikit lebih lega. Sementar sisanya, data2 lawas yang lalu, sepertinya saya sudah merelakannya dan mencoba untuk berlapang dada karena 95% dokumentasi kehidupan saya hilang tak berbekas. Sedih memang, karena saya sebelumnya bercita – cita untuk mengarsipkan semua perjalanan kehidupan saya hingga saya tua dan sukses nanti. Namun, kemarin semuanya hilang.

Sebenarnya barang berharga lainnya tidak hanya laptop. Ada kacamata cadangan saya yang sering saya pakai untuk berganti2. Ada aksesoris fashion yang saya senangi, parfum yang saya gemari, double stick yang saya terima dari orang yang berharga bagi hidup saya, dokumen – dokumen penting yang seharusnya tidak boleh dilihat banyak orang, dan lain – lain.

Saya tetap mencoba untuk tetap tersenyum, tertawa, ngobrol santai, membantu dan berkontribusi kepada teman – teman dan lingkungan saya seakan – akan tidak pernah terjadi apa – apa. Saya tidak mau menunjukkan raut muka yang sedih karena saya memang tidak suka menunjukkan kelemahan saya (ketika saya sakit saya juga selalu tertawa dan tidak mau menunjukkan bahwa saya sedang lemah karena sakit). Sampai sekarang, 1 hari setelah tas saya hilang, teman – teman saya juga masih menanyakan dan saya senang sebagian besar dari mereka simpati terhadap saya.

Sekarang saya harus bagaimana? Tetap optimis, saya hanya perlu mengumpulkan pecahan2 kehidupan lalu yang berserakan dan mulai mengumpulkan semuanya lagi dari awal.

Terima kasih

3 thoughts on “Hilangnya salah satu kunci peradaban kehidupan saya

  1. OMG, I'm sorry to hear that..
    Sabarrrr dit. Tidaklah seorang mukmin mengalami kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau kerisauan, bahkan gangguan yang berupa tusukan duri melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya denga peristiwa itu.

  2. Wah, tabah ya Dit
    pastinya nyesek banget, bukan soal barangnya ya tapi kenangan dan datanya itu
    Semoga lain kali semuanya dibackup dan disimpang dgn baik, jd kl hilang ga terlalu nyesek

  3. @huflepuff & @inkandpaper: Terima kasih ya, emang udah sabar kok. Saya juga nyantai aja, gak dibawa panik, pasti ada sisi positifnya =D

Leave a comment