FUYUKISM

FUYUKI'S LIFE JOURNEY


Leave a comment

#ReasonIHateFacebook

Sedikit mau berbagi nih, berhubung semalem (26 Juli 2012) ada trending topic di twitter #5ReasonsIHateFacebook, saya jadi pengen share juga soal uneg – uneg tentang Facebook.

As we all know, FB datang menggantikan FS. Saya sendiri pake FB mulai dari tahun 2008 dan saat itu juga euforia FB dimulai Saya seneng bisa ketemu temen – temen lama n amazed liat mereka udah dewasa, seneng sama fitur tag fotonya, dkk. Pokoknya dulu FB socmed yang mendekati sempurna deh, makanya FS ditinggalkan. Sampai akhirnya abuse fitur – fitur FB dimulai…

1. Likeholic

Nah, yang ini serius bikin saya turn off. Dulu fitur like ini menurut saya biasa aja, sampe pada titik di mana banyak kompetisi – kompetisi yang kalau mau menang pesertanya mesti like postingan/foto dia dulu. Like terbanyak yang menang. Terus imbasnya apa? Wall kita dipenuhin sama postingan mereka yang begging minta di-like, ngajak chat cuma buat minta like, sampe ngepos gituan di open grup. SUPER IRRITATING!!! Pertama – tama saya senang ikut kontribusi dalam like – like tersebut, lama – lama annoyed dan gak pernah nge-like lagi. Yang paling parah ngancem pake like, misalnya “Dengan kamu like post ini, kamu sudah membantu menyembuhkan kanker di Afrika” Bullsh*t. Solusi: gak tau, abaikan aja. Unfriend juga boleh.
 
2. Shareholic

Ini mirip sama likeholic. Semenjak FB punya fitur share (mirip retweet kalo di twitter), makin enak buat kita liat postingan – postingan inspiratif. Ternyata para alay juga ikut andil di sini, banyak banget sekarang orang share foto yang nadanya mengancam misalnya “Share/like this photo if you love your grandma, scroll or ignore this if you want your grandma to die.” WHAAATTT!!! Tapi untungnya sindrom ini ga dikenal banget di Indonesia, banyaknya terjadi di negara barat. Solusi: abaikan, atau unfriend,

3 Tag Foto yang Bukan Kita

Abuse dari tag foto di FB adalah kita bisa tag orang yang semaunya, mau itu foto kita kek, foto kucing kek, dll. Imbasnya, banyak banget saya di-tag di akun jualan – jualan (udah saya unfriend semua), di-tag di event kampus, kata – kata motivasi and whatsoever. Hate that, notif penuh eh taunya begituan doang. Solusi: remove tag atau unfriend,

4. Akun Palsu

Ini juga banyak terjadi di kampus saya (UI), ada cewe tau – tau nge-add saya dan saya sama sekali gak kenal (dulu saya hampir kenal semua temen – temen sefakultas saya). Pas lihat di bio-nya kok anak UI, jurusan teknik xxx angkatan xxx. Pas saya kroscek ternyata gak ada tuh nama ini kedaftar (kok tau? tau dong…). Bahkan banyak banget kejadian ini muncul, dan UI jadi objek yang menarik, tinggal bikin aja akun, terus almamater tulis UI, gampang kan? Cuman saya sendiri kurang tau ini gunanya apa, secara saya belom merasakan langsung kerugiannya, namun hal itu sangat annoying. Solusi: unfriend, block, report.

5. Invitation Event

Tau – tau saya di-tag event bertempat di UNDIP, di UNSRI dan eventnya juga random. Nih orang kayanya punya kebiasaan kalo invite orang ke suatu event itu diinvite semua orang yang ada di friendlistnya, gak peduli dia satu kampus apa engga. HAJAR! Tingkat annoyment semakin tinggi ketika saya mulai merambah komunitas dan teman – teman level internasional. Gila aja ada undangan rapat konferensi interfaith di Nepal, who’s coming??? Solusi: unfriend, pilih no.

6. Invitation Games

Kalo ini semua orang udah tau ya. Notif banyak, eh taunya texas poker, mafia wars, farmville dan game – game yang tidak pernah saya mainkan. Jujur saya belom pernah nyobain main game di FB. Solusi: diemin aja, unfriend.

7. Sampah Event di Grup

Biasanya kalau ada sebuah event, bakal dibikin grupnya buat update soal event tersebut. Dan setelah event tersebut berakhir, grup itu masih ada dan malah jadi ajang buat orang – orang yang mau ngepos eventnya sendiri – sendiri di grup itu. Mirip dengan spamming games, tau – tau liat notif si A ngepos event X di grup M, N, O, P, Q dan R dengan kata – kata yang sama percis. Solusi: leave group.

8. Status Sedih, namun Ketika Ditanya Tidak Apa – Apa

Biasanya cewek nih yang kaya gini. Statusnya: “Aku menyesal telah berbuat itu, maafkan aku.” Atau “Kejadian tadi tak akan pernah kulupakan, sakit.” Eh ketika ditanya kenapa? ada apa? selalu dijawab “engga apa – aoa” Cari perhatian banget ya? Solusi: ga usah ditanggapin, unfriend.

9. Posting A, komennya B
Saya paling kesal kalau ada komen yang gak sesuai dengan postingan saya. Biasanya saya hapus atau bisa saya unfriend orang yang bersangkutan. Saya ngepos “Yes, Ragnarok naik level” atau “Buka puasa bersama teman – teman OSIS.” atau “IP bagus hanya mengantarmu ke tes wawancara.” Pasti selalu dikomen sama orang gak nyambung begini, “Hai Adit, apa kabar?” AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Ngomong begituan kenapa ga lewat message aja sih, atau chat gitu? ANNOYED! Solusi: hapus komennya, unfriend.

10. Group Message/Chat
Udah pada tau lah ya. Notif banyak taunya ada orang segrup lagi pada ngobrol gak jelas yang kita gak tau mau ikut niumbrung dari mana. Solusi: leave group, setting group supaya gak dapet notif dari grup tersebut.

Ya, itulah alasan – alasan saya mengapa saya benci FB yang sekarang, Ada yang punya pendapat lain?


Leave a comment

Random talk before my college graduation

Nama: Aditya Dharmawan
Nickname: Fuyuki
Usia: 22
Tinggi: 176 cm
Bobot: 80 kg
Pekerjaan: Pengangguran…

Yaaa…memang benar kalau sekarang saya pengangguran. What a shame! Jadi beban negara n beban orangtua. Eh, tunggu dulu, ini fenomena pengangguran yang terjadi karena saya menunggu kelulusan S1. Yap! Saya akhirnya lulus.

Banyak hal terbersit di pikiran saya selama 4 tahun terakhir kuliah di jurusan Teknik Kimia di Universitas Indonesia ini. Keinginan untuk memperoleh ilmu, softskill, self-esteem, hingga jaringan. Jika dipetakan dengan baik, berikut kegiatan saya selama 8 semester berada di UI.

Semester 1:
– Jadi MaBa dan seluk beluk euforianya dan norak – noraknya masuk UI. Sejuta ekspektasi saya diukir di masa ini. Ingin punya IPK cumlaude, ingin berkecimpung di politik kampus, ingin lomba, ingin konferensi, ingin ini dan itu.
– Pada saat ini, saya memutuskan bergabung dengan EDS UI (komunitas debat UI) sebagai lanjutan karir saya sejak SMA yang memang saya sempat menjadi pendiri dan presiden English Club SMA saya (saya sendiri fokus di bidang debat dan permainan scrabble).
– Pada akhir semester ini, saya memperoleh IP yang sangat baik dan lulus berbagai program – program ospek kampus yang berarti tiket berkecimpung di dunia kemahasiswaan sudah terbuka.

Semester 2:
Ikut kepanitiaan level jurusan dan fakultas baik sebagai staf maupun kepala bidang (seringnya sih jadi kepala bidang).
– ikut lembaga strategis tingkat jurusan (ikatan mahasiswa teknik kimia, saya sebagai staf bidang PSDM atau pengembangan sumber daya mahasiswa) dan tingkat fakultas (BEM FTUI, saya sebagai staf bidang humas dan kepala biro jurnalistik).
– Jadwal mulai padat, EDS UI mulai terbengkalai, IP saya turun sedikit.
– Di semester ini juga awal saya mempelajari subilmu dati teknik kimia yang sangat jarang diketahui oleh orang, yaitu Fotokatalisis yang nantinya menjadi topik skripsi saya dan topik – topik yang selalu saya bawa di setiap kompetisi ilmiah).

Semester 3:
– Keluar dari EDS UI.
– mulai mengikuti kompetisi ilmiah (waktu itu saya memiliki ide di PKM GT Olimpiade Ilmiah Mahasiswa UI, dengan saya menggandeng 2 senior saya untuk membantu saya mengerjakan ide saya mengenai fotokatalisis, alhamdulillah berhasil tembus menjadi terbaik di tingkat fakultas teknik, namun belum menang di tingkat universitas, lumayan lah untuk first starter dalam lingkup beginian).
– IP saya turun lagi, saya mulai mengurangi kepanitiaan dan lebih fokus ke program – program lembaga (di IMTK saya mengurusi ospek dan di BEM FTUI saya mengurusi buletin kampus sebagai pimpinan redaksi).

Semester 4:
– masa jabatan saya sebagai staf di IMTK dan BEM sudah berakhir, namun saya bergabung kembali ke BEM kembali di bidang HUMAS sebagai staf lagi dan sebagai pimpinan redaksi buletin, saya melakukan ini karena memang saya senang berada di situ. – Kemudian saya juga menjadi kepala bidang HUMAS lembaga jurnalistik fakultas, yaitu TEKNIKA FTUI.
– Di semester ini, saya fokus ke satu kepanitiaan saja yaitu Malam Apresiasi Prestasi (ajang pemilihan MaPres fakultas) di mana saya menjadi ketua pelaksananya dan acaranya berlangsung sukses.
– IP saya juga semakin turun, akhirnya di semester 4 ini IPK saya berada di ujung tanduk singgasana cumlaude.
– Di akhir semester ini saya mulai galau menentukan apakah saya ingin fokus ke dunia politik dan aktivis kampus atau fokus kuliah.

Semester 5:
– masih melanjutkan peran saya sebagai kepala bidang HUMAS TEKNIKA dan staf terdepan bidang HUMAS BEM FTUI.
– Saya juga mulai merasakan menjadi asisten matakuliah di mana saya unggul di situ (ya iya lah, masa jadi asisten yang nilainya jeblok) yaitu mata kuliah Neraca Massa Energi.
– Di semester ini saya juga mengikuti beberapa perlombaan, beberapa tidak menang namun beberapa menang seperti juara 3 OIM UI bidang pameran produk ilmiah dan juara 2 CONSOL TALK FTUI bidang esai ilmiah, semuanya membawa topik fotokatalisis.
– Saya sudah berhenti mengurus kepanitiaan. Di saat yang sama IP mulai menaik kembali walau sedikit.

Semester 6:
– Di semester ini menurut saya adalah masa kejayaan saya dan masa di mana banyak terjadi momen – momen perubah hidup saya.
– Saya mengordinir fakultas saya untuk ikut ke acara pameran dan konferensi oil and gas terbesar se-Indonesia, yaitu IPA.
– Saya menjadi asisten lagi, masih sama yaitu mata kuliah Neraca Massa Energi, namun kali ini saya menangani kelas internasional.
– Saya masuk ke grup riset fotokatalisis untuk keperluan skripsi.
– kemudian saya menjadi kepala bidang HUMAS di BEM FTUI.
– saya menjuarai kompetisi penelitian ilmiah nasional bersama senior saya (lagi – lagi membawa fotokatalisis).
– Saya masuk ke pelatihan kepemimpinan pemuda paling bergengsi se-Indonesia oleh McKinsey n Company bernama YLI (Young Leaders for Indonesia) di mana terdapat 60 mahasiswa super hebat (para overachiever) dari penjuru Indonesia bertemu untuk dilatih kepemimpinannya, juga menjalankan beberapa proyek, serta memperluas jaringan.
– Berkat YLI saya juga bisa magang di bidang pemerintahan, yaitu UKP4 bertempat di komplek istana negara (di sana, saya memegang proyek lingkungan di bawah REDD+ Indonesia.
– mulai dari sini saya tertarik dengan isu – isu lingkungan dan mencoba untuk berkecimpung di bidang ini, eh ternyata subilmu fotokatalisis yang saya gandrungi itu juga sangat erat kaitannya dengan konservasi lingkungan).
 Saya juga mengikuti kompetisi proyek lingkungan tingkat internasional oleh British Council bernama E-IDEA (sayang saya hanya mentok menjadi finalis, namun komunitas yang dibangun oleh British Council ini sangat menyenangkan dan banyak follow up yang dilakukan untuk meperluas jaringan dan memperdalam skill).
– Di akhir semester saya juga melakukan kerja praktek di salah satu industri gas dunia, yaitu Air Liquide yang cabang Indonesianya berada di cilegon.
– So far saya sangat bersyukur dengan kehidupan saya di semester 6 ini. IP saya juga naik sedikit, namun saya ketinggalan satu mata kuliah bernama Seminar, di mana saya seharusnya maju sidang seminar namun karena ada beberapa miskomunikasi saya tidak jadi maju, namun matakuliah tersebut untungnya hanya ditulis Belum Selesai, bukannya tidak lulus.
– Di akhir semester ini saya juga apply beasiswa fast-track, yaitu beasiswa S2 oleh DIKTI di mana saya akan mulai menjalankan program S2 dari semester 7 sehingga saya akan selesai S2 satu tahun setelah saya lulus S1, dan saya berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.

Semester 7:
– Saya masih menjabat sebagai kepala bidang HUMAS BEM FTUI.
– saya mulai menjalani kuliah S2 yang tumpang tindih dengan kuliah S1 sehingga jadwal saya sangat padat.
– Saya mengikuti forum E-IDEA tingkat regional sebagai follow up dari acara E-IDEA sebelumnya dan menjalin jaringan dengan orang – orang yang satu minat dengan saya yaitu lingkungan.
– Saya juga bergabung dengan komunitas alumni YLI dan menjalankan proyek pemberdayaan masyarakat.
– Berkat kontribusi saya di bidang lingkungan lewat E-IDEA dan UKP4, saya bisa mengikuti acara TUNZA, acara konferensi lingkungan yang diadakan oleh PBB, khususnya UNEP yaitu konferensi lingkungan dengan target anak muda dan anak – anak. Targetnya adalah membuat draft deklarasi bandung. Di sana saya cukup aktif baik dalam acara utamanya hingga ke pembuatan deklarasi bandungnya yang melibatkan banyak anak muda dan fasilitator dari seluruh dunia.
– Kemudian saya juga mengikuti event YFCC yaitu acara konferensi anak muda seindonesia mengenai perubahan iklim, lagi – lagi sebagai follow up dari acara – acara lingkungan yang saya lakukan.
– Di semester ini saya juga masih menjadi asisten dosen, kali ini memegang mata kuliah Ekonomi Teknik untuk kelas teknik kimia ekstensi di mana para mahasiswanya berusia lebih tua dari saya.
– Kemudian IP saya naik lagi, walau saya tidak jadi maju sidang seminar lagi karena lagi – lagi miskomunikasi yang terjadi.

Semester 8:
– Di semester 8 ini, saya berjanji pada diri saya untuk fokus kuliah dan tidak akan mengikuti kegiatan apapun yang sifatnya kompetisi, mendaftar ata apa pun (namun tidak apa jika sifatnya undangan).
– Semester 8 saya buka dengan sidang seminar saya yang telah tertunda selama setahun.
– Kemudian saya juga menghadiri pelatihan lanjutan dari komunitas E-IDEA british council.
– Lalu saya juga diundang ke acara IYCS (Indonesian Young Changemaker Summit, sebuah acara inspiratif para agen pembuat perubahan yang digagas Goris Mustaqim) sebagai salah satu Changemaker (di acara tersebut pesertanya dibagi menjadi 2, observer dan changemaker, di mana observer sifatnya sebagai pengamat yang harus mendaftar dulu untuk bisa ikut, sementara changemaker adalah orang2 yang dipilih berdasarkan rekomendasi Steering Commitee, para changemaker ini sudah banyak memiliki proyek – proyek perubahan.
– Saya bisa ikut IPA lagi tahun ini.
– Kemudian saya fokus menjalankan skripsi saya dan Alhamdulillah penelitian skripsi saya tentang fotokatalisis berjalan lancar.
– Saya juga tumpang tindih menjalankan kuliah S2 saya yang memasuki semester 2.
– Di akhir semester ini saya diundang oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk menjadi delegasi Indonesia untuk acara Rio+20 di Brazil, sebuah konferensi lingkungan tingkat tinggi yang diadakan PBB (liputannya bisa dilihat di postingan saya sebelumnya). – Sepulang dari Brazil, saya maju sidang skripsi dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya sampai pada masa kini (masa tulisan ini dibuat) yaitu masa saya pascaskripsi sambil menunggu kelulusan saya.
– IPK akhir saya cukup mengecewakan bagi saya, karena angkanya nanggung, yaitu 3,48, hal ini terjadi karena jumlah SKS S1 dan S2 tergabung sehingga nilai – nilai mata kuliah saya baik dari S1 dan dari program S2 saya dijadikan satu. Karena di kuliah S2 ini nilai saya kurang begitu memuaskan, makanya IP saya agak sedikit turun, namun walaupun IPK saya segitu, saya tidak pernah menyesal atas semua hal yang saya lalui selama 8 semester ini. IP tidak berpengaruh banyak terhadap masa depan saya, dan saya yakin semua perjalanan hidup selama saya kuliah lah yang akan menentukan masa depan saya nantinya.

Oke, sekian cuap – cuap dari saya si pengangguran, doakan semoga saya lekas mendapat pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan…

You can call me cocky or something, but i just want to share my life journey and i think it’s the right thing to do…


Leave a comment

My little essay about my dream for Indonesia

Saya bermimpi di masa depan Indonesia telah menjadi bangsa yang mandiri. Mandiri dari segi pengelolaan sumder daya alam dan sumber daya manusianya. Pada mimpi saya, Indonesia menjadi salah satu pusat peradabaan di dunia, mulai dari peradaban teknologi yang maju, ekonomi yang mandiri, pengelolaan sumber daya alam yang efektif, tata pemerintahan yang rapih serta kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehingga negara – negara lain menjadikan Indonesia sebagai teladan dan Indonesia sendiri sudah semakin mandiri dan kehidupannya dapat disokong dari potensi yang ada dalam Indonesia sendiri dan tidak bergantung dari luar. Karena faktor – faktor inilah Indonesia akan menjadi negara superpower di masa yang akan datang, pada mimpi saya yaitu tahun 2025.
Mimpi saya akan tetap menjadi mimpi bila saya tidak bangun dan mulai melakukan sesuatu. Adapun hal yang saya lakukan untuk mencapai mimpi tersebut adalah dengan memulai dari diri sendiri, saya mulai mengembangkan potensi dan kapasitas saya agar dapat menjadi sumber daya manusia terbaik di Indonesia yang memiliki komitmen penuh untuk mengabdi pada Indonesia. Saya juga sering menularkan semangat dan pemikiran saya ke orang sekitar saya dan banyak orang yang mendapatkan inspirasi dari saya. Hal itulah yang akan menjadi akupunktur nasionalisme di mana banyak orang yang berpemikiran seperti saya dan akan menularkan pemikiran dan semangatnya ke orang sekitarnya dan lama kelamaan akan mempengaruhi banyak titik di berbagai pelosok Indonesia.
Hal inilah yang menjadi alat ampuh para pemuda pembuat perubahan sekarang, mereka senang menularkan semangat serta pemikiran positifnya ke masyarakat dan pemuda di sekitarnya sehingga orang – orang disekitarnya akan memiliki pemikiran sama dan membantu pemuda pembuat perubahan tersebut. Pemuda memiliki idealisme yang murni dan semangat yang tinggi. Dengan potensi yang dimilikinya, pemuda akan mampu mengubah Indonesia. Yang perlu dilakukan hanyalah memaksimalkan potensi para pemuda serta menanamkan nilai – nilai nasionalisme pada pemuda sehingga mereka akan membuat mimpi saya tentang Indonesia yang mandiri menjadi kenyataan.

Essay 300 kata ini saya muat di formulir Indonesian Young Changemaker Summit 2012


Leave a comment

Meeting with Anies Baswedan, 25 November 2011

Pada hari sabtu lalu, tanggal 25 November 2011, saya dan teman – teman saya yang tergabung dalam YLI Alumni Community (Young Leaders for Indonesia, program kepemimpinan anak muda yang digarap oleh McKinsey & Company, program tersebut sudah selesai namun kami masih sering bertemu, networking dan mengadakan proyek – proyek) mengadakan pertemuan dengan Pak Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina, Ketua Gerakan Indonesia Mengajar) di ruang rapat Granada, Universitas Paramadina. Adapun maksud Pak Anies ingin bertemu dengan kami adalah untuk mempromosikan program Indonesia Mengajar yang telah ia garap dari tahun 2010 dan berharap ada orang – orang dari kami yang bersedia menjadi pengajar mudanya.

Sesi dimulai dengan presentasi beliau tentang program ini, beliau menjelaskan bahwa gagasan Indonesia Mengajar ini terinspirasi oleh gerakan serupa bernama TPM yang digagas pada jaman 1952 hingga 1962 lalu. Kemudian Indonesia Mengajar ini harapannnya dapat menjawab permasalahan umum dari masalah pendidikan di Indonesia yaitu: minimnya jumlah guru dan minimnya kualitas guru sehingga solusinya adalah dengan menyalurkan banyak guru dan mengirimkan guru – guru yang berkualitas. Kemudian diperlukan program peningkatan mutu pendidikan agar kualitas SDM Indonesia menjadi lebih bagus sehingga tujuan – tujuan Indonesia jangka panjang di berbagai bidang dapat diraih.
Perlu dilihat bahwa penekanan yang dibawa oleh Pak Anies adalah bukannya pemerataan pendidikan, namun peningkatan kualitas pendidikan karena sebelum ingin meratakan sebuah pendidikan, perlu adanya sebuah standar pendidikan yang bagus dan standar bagus itu yang kemudian nantinya akan diratakan ke berbagai pelosok, namun masih banyak warga pelosok Indonesia yang belum memenuhi kualitas standar tersebut. Sehingga pasukan guru yang diterjunkan adalah guru – guru muda yang cerdas, berprestasi dan berteladan. Umumnya kriteria – kriteria guru – guru muda ini adalah orang – orang yang akan memiliki karir yang bagus di korporat.
Program ini sudah berjalan sebanyak 3 angkatan dan tiap angkatan memiliki masa 1 tahun. Harapannya guru – guru muda yang disebut dengan sebutan PENGAJAR MUDA ini akan memiliki kemampuan kemimpinan yang baik saat mereka sudah kembali nanti dan pada akhirnya bekerja pada sebuah perusahaan terkait dengan bidang keahliannya masing – masing karena para pengajar muda ini dihadapkan pada kasus – kasus pemecahan masalah, pengambilan keputusan, memimpin sebuah kelompok dan tantangan – tantangan tersebut dihadapi setiap hari. Sebelum dikirim ke wilayah pedalaman terkait, para pengajar muda juga harus menjalani training terlebih dahulu selama 2 bulan agar para pengajar muda dapat lebih siap dari segi materi maupun skill survival.
Adapun harapannya gerakan ini dapat menjadi Social Acupuncture, sebuah istilah yang menyatakan sebuah gerakan yang berjalan yang akan merangsang titik – titik di tempat lain untuk menerima efeknya serta dapat menjalankan program serupa. Seperti titik tubuh manusia, jika ditekan pada sebuah titik maka bagian tubuh lain dan titik – titik lain yang akan merasakan efeknya.

Setelah presentasi dari beliau, beliau mempersilahkan dua orang pengajar muda angkatan 1 (namanya Ayu dan Adi) yang kebetulan diundang di situ untuk berbagi ceritanya saat mereka ditempatkan di Halmahera Selatan. Di sinilah bagian yang menurut saya menarik. Berikut hal – hal menarik yang saya tangkap:
– Di SD di sana, gurunya belum tentu ada, sekalinya ada belum tentu masuk sekolah, sekalinya masuk sekolah belum tentu mengajar dan sekalinya mengajar belum tentu efektif.
– Anak – anak SD di sana yang 100% muslim diberikan sebuah paradigma bahwa orang nasrani adalah orang – orang yang jahat yang gemar berbuat kekerasan sehingga hal ini menjadi tugas yang menantang juga bagi pengajar muda di sana untuk membalikkan paradigma tersebut.
– Tingkat kekerasan anak di sana cukup membudaya di mana seorang anak diperbolehkan dipukul oleh rotan jika mereka melakukan kenakalan maupun kesalahan – kesalahan.
– Para pengajar muda tinggal di rumah penduduk, minim sinyal pulsa, serta dianggap sebagai ‘orang pintar’ oleh masayarakat setempat. Kondisi rumah – rumah di sana juga banyak yang belum dialiri listrik sehingga sebagian besar masih menggunakan lampu petromak jika ingin belajar pada malam hari.
– dan hal – hal lainnya yang menurut saya menarik namun saya kurang begitu ingat.

Kemudian mereka juga menayangkan video – video tentang dokumentasi kegiatan ini dan menurut saya video tersebut sangat emosional, sayapun menangis beberapa kali ketika menontonnya, saya menangis karena saya terharu dan berpikir bahwa masih ada orang yang mau merelakan kehidupannya enaknya demi melakukan kegiatan ini. Selanjutnya sesi dilanjutkan dengan sesi diskusi yang cukup menyenangkan dan sangat menggugah. Saya sendiri pun juga tersentuh hatinya dan terbesit di pikiran saya kalau saya juga ingin ambil andil dalam kegiatan ini.

Setelah sesi selesai, saya pun pulang ke rumah. Saya kemudian bercerita kepada Ibu saya mengenai pengalaman saya tadi, berikut tanggapan ibu saya, “Wah Pak Anies Baswedan hebat ya, tapi kamu jangan ikut – ikutan ya jadi pengajar mudanya.” Hahaha, ternyata memang tidak mudah untuk meminta ijin orang tua untuk mengikuti program ini. Seperti yang sudah dibagikan pada sesi diskusi bahwa sangat beraneka ragam pendekatan yang dilakukan calon pengajar muda untuk meminta restu dari orang tua mereka, karena kebanyakan orang tua (termasuk ortu saya =D ) banyak yang tidak rela jika anaknya ketika lulus melakukan kegiatan ini, mereka menginginkan agar si anak melanjutkan ke korporat bonafit dan hidup enak nantinya.

Keterangan foto (dari kiri ke kanan): M Iman Usman, Agung Setyo Wibowo, Carolina Damiana Rainintha Siahaan, Windy Natriavi, Ibu berbaju pink (dont know her, sorry XP), Saya (memakai baju hijau di belakang), Isabella Ruth Harma Sarefa, Girl with orange (dont know her, sorry XP), Rahman Adi (Pengajar Muda), Aichiro Suryo Prabowo, Pak Anies Baswedan, Yolla Rosa Bella H U, Ayu Kartika Dewi (Pengajar Muda), Stephanie Octavia, Jessica Angkasa, Ariga Wibisana, Valentina, Safira Ganis (Community Engagement Officer).


Leave a comment

CLEVER CLOTHES – artikel tentang penelitian saya yang dimuat oleh model asal Australia

Berikut adalah artikel mengenai penelitian saya, bakal skripsi saya. Artikel ini dapat dilihat di http://neridalennon.com/2011/11/23/clever-clothes/#more-739. Blog tersebut ditulis oleh Nerida Lennon, seorang model berumur 27 tahun asal Australia yang memiliki dedikasi yang kuat terhadap fashion berkelanjutan serta fashion – fashion yang ramah lingkungan. Saya bertemu dengan dia lewat E-IDEA, sebuah kompetisi internasional yang mempertandingkan proyek – proyek bertemakan lingkungan. Walau saya tidak menang, namun saya telah mendapatkan banyak pengalaman – pengalaman berharga serta networking dengan orang – orang hebat yang berwawasan lingkungan, salah satunya ya Nerida Lennon ini.

Berikut apa yang ditulis di artikel tersebut:

CLEVER CLOTHES

What is the future of the fashion industry? I see a future where we combine both new and old sustainable fashion principles and practices. While we are already seeing a revert back to tailored and vintage clothing, there is also an emergence of new technologies that aim to ‘enhance’ our clothing. For instance, I have already introduced Catalytic Clothing in a previous blog post which is a radical project seeking to explore how clothing and textiles can be used as a catalytic surface to purify our air.

Always on the lookout for ground breaking fashion innovations that could act as a catalyst to potentially tranform the industry to sustainability, I recently became aware of another scientific discovery which has the potential to drastically reduce the environmental impact of our clothing. After my sustainable fashion presentation in Jakarta, researcher Aditya Dharmawan approached me to share his research on an additive which transforms clothing to be self-cleaning and self-sterilizing.

Dharmawan explained that this additive called Titanium Dioxide (TIO2) targets stains, dirt, sweat, body odor, bacteria, viruses and germs. Using photocatalysts in a process of oxification, TIO2 eliminates these nasties for approximately a whole week of continuous wear. At the start of January Dharmawan will develop his research further, by adding silver to the chemicals so the cleaning process will be faster, since silver has germ-killing property. Being a chemical I was instantly concerned that it may be hazardous to humans and the planet, but Dharmawan simply smiled and told me that it’s so safe that you can drink it! Below are some examples of TIO2 in action on oil spills.

If our clothing can stay clean for a week, then this finding has tremendous potential to reduce the impact of the ‘use phase’ (e.g. water used in washing, harmful detergents and chemicals, energy used in washing, drying, ironing and dry-cleaning) of a garment’s life-cycle which is responsible for approximately 80% of a garments impact. For more information about the ‘use phase’ of a garment visit expert Tullia Jack’s website. It also prevents soiled clothing from prematurely being thrown into landfill and thereby reduces the turn over of clothing. This technology paired together with more mindful behaviour from us (the wearer) has the potential to drastically reduce the impact of our clothing on the planet.


3 Comments

Hilangnya salah satu kunci peradaban kehidupan saya

Senin, 14 Oktober 2011. Antara pukul 12-13, menjadi momen yang sangat memukul saya dikarenakan tas saya beserta segala isinya raib.
Tas tersebut bermerk Navy Club, besar, berwarna hitam dan tebal. Di dalamnya terdapat laptop, 3 buah buku catatan, topi, tumbler, tempat pensil, gunting, 2 potong dasi, 1 buah dasi kupu – kupu, 1 botol parfum, kacamata cadangan, 2 buah flashdisk berkapasitas 2 giga, double stick, dokumen – dokumen penting, kartu nama, suspender, dan lain – lain yang saya sendiri kurang ingat.
Tas hilang di ruang BEM FTUI. Kejadian bermula saat saya sedang menjadi MC di kantin teknik untuk acara pelepasan kontingen FTUI untuk olimpiade UI 2011. Sebelum saya mulai beraksi, saya menyimpan tas saya di ruang BEM yang kebetulan di situ sedang ramai, kemudian saya berkata pada seorang yang ada di sana untuk menjaga tas saya. Saya tidak memperhatikan apakah orang itu mendengarkan kata – kata saya atau tidak. kemudian saya nge-MC, dan ketika selesai, saya kembali ke ruang BEM untuk mengambil tas saya dan ternyata tasnya sudah tidak berada pada tempatnya.
Saya bertanya pada semua orang di sana dan tidak seorang pun tahu, padahal benar bahwa di ruang BEM saat itu sedang ramai. Mungkin orang – orang juga tidak memperhatikan karena banyak yang lalu lalang keluar masuk. Bahkan orang yang waktu itu sempat saya minta untuk menjaga pun tidak tahu menahu. Saya kemudian mencari di mana – mana, mencoba menelusuri jejak saya hari itu. Nihil. Saya pun membuat pengumuman tertulis yang kemudian saya tempel di mading – mading. Saya pun juga membuat pengumuman di Facebook saya dan media – media terkait.
Dalam waktu 2 jam, semua teman saya sudah mengetahui berita itu dan selalu menanyakan saya apakah tas saya sudah ketemu atau belum. Saya, pada saat itu, tertekan, kecewa, tak tahu harus berbuat apa. Saya menelepon ibu saya dan seperti biasa ibu saya memarahi saya namun pada akhirnya ia juga mengerti. Ayah saya pun demikian. Bahkan teman saya pun ada yang menyarankan saya untuk menghubungi paranormal, namun saya tolak karena saya tidak ingin berhubungan dengan hal – hal seperti itu.

Hmm…sebenarnya yang saya sesalkan adalah hilangnya laptop saya, di mana laptop itu adalah laptop yang selalu saya jaga. Umur laptop tersebut 3 tahun, saya selalu membawa laptop tersebut ke mana – mana. Di dalamnya terdapat kunci peradaban hidup saya sejak kuliah dan sebagian kecil kehidupan saya sebelum kuliah. Di dalamnya terdapat data seminar (saya belum seminar sementara sebagian besar teman – teman saya sudah), first cut skripsi, penelitian, data – data riwayat kuliah, tugas kuliah, surat – surat, dokumen penting, hal – hal nonakademis seperti file2 kompetisi, konferensi, proyek – proyek dan lain – lain. Ada juga file – file hiburan seperti film2, serial tv, lagu2, video2, mangascan, games PS1, Gameboy, Nintendo DS dan PC games.
Semua back up data saya berada dalam flashdisk saya yang sialnya berada di dalam tas saya yang hilang itu sehingga saya harus memutar otak mencari file – file backup yang mungkin masih ada. Untungnya beberapa file masih bisa diselamatkan setelah saya mengobok – obok email saya dan menemukan banyak kiriman email saya yang menyertakan attachment yang sebagian besar merupakan data2 saya. Dari situ saya dapat menyelamatkan beberapa data. Dengan ini saya bisa bernafas sedikit lebih lega. Sementar sisanya, data2 lawas yang lalu, sepertinya saya sudah merelakannya dan mencoba untuk berlapang dada karena 95% dokumentasi kehidupan saya hilang tak berbekas. Sedih memang, karena saya sebelumnya bercita – cita untuk mengarsipkan semua perjalanan kehidupan saya hingga saya tua dan sukses nanti. Namun, kemarin semuanya hilang.

Sebenarnya barang berharga lainnya tidak hanya laptop. Ada kacamata cadangan saya yang sering saya pakai untuk berganti2. Ada aksesoris fashion yang saya senangi, parfum yang saya gemari, double stick yang saya terima dari orang yang berharga bagi hidup saya, dokumen – dokumen penting yang seharusnya tidak boleh dilihat banyak orang, dan lain – lain.

Saya tetap mencoba untuk tetap tersenyum, tertawa, ngobrol santai, membantu dan berkontribusi kepada teman – teman dan lingkungan saya seakan – akan tidak pernah terjadi apa – apa. Saya tidak mau menunjukkan raut muka yang sedih karena saya memang tidak suka menunjukkan kelemahan saya (ketika saya sakit saya juga selalu tertawa dan tidak mau menunjukkan bahwa saya sedang lemah karena sakit). Sampai sekarang, 1 hari setelah tas saya hilang, teman – teman saya juga masih menanyakan dan saya senang sebagian besar dari mereka simpati terhadap saya.

Sekarang saya harus bagaimana? Tetap optimis, saya hanya perlu mengumpulkan pecahan2 kehidupan lalu yang berserakan dan mulai mengumpulkan semuanya lagi dari awal.

Terima kasih


8 Comments

Bermental Baja dan Semangat Membara – Wawancara Tentang Saya yang Dimuat di Situs kampusgw.com

Well, ini adalah artikel tentang saya yang dimuat di situs kampusgw.com, sebuah situs yang merangkum cerita – cerita inspiratif tentang dunia kampus sekaligus penyediaan info – info kampus yang berguna. Artikel ini saya ambil di link ini.

Berikut isi artikelnya:

Kemiskinan atau kemalangan bukanlah untuk ditangisi. Itulah modal awal orang-orang besar untuk sukses di kemudian hari. Justru dengan modal awal itu, energi untuk bekerja keras semakin menjadi-jadi. Yang terpenting adalah sikap dan mental untuk terus berbenah diri. Salah satunya adalah lewat jalur pendidikan. Aditya Dharmawan hanyalah satu diantara ratusan juta warga dunia yang dilahirkan dengan keterbatasan ekonomi keluarga. Terinspirasi oleh sang ayah yang notabennya pekerja keras, Adit terus bersinar untuk menyongsong kehidupan yang semakin cerah. Apa dan siapa Adit? Berikut adalah lembaran wawancara penulis dengan Adit, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia:

Dimana dan kapan Adit dilahirkan?

Jakarta, 1 Juli 1990

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik terbaik di jenjang SD?

Saya belum melakukan kegiatan organisasi ketika SD. Saat itu saya masih berada di bawah pengawasan orang tua. Mereka ingin saya belajar yang rajin karena dari kecil saya memiliki 2 buah cita – cita, yaitu menjadi presiden atau menjadi insinyur. Prestasi akademik saya dimulai sejak kelas 2 SD yaitu menjajaki peringkat 3 besar kelas hingga lulus SD.

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik  terbaik di jenjang SMP?

Di sini saya mulai mengembangkan kepribadian dengan mengikuti OSIS dan ROHIS. Di OSIS saya menjabat sebagai kepala seksi 2 dan di ROHIS menjabat sebagai wakil ketua. Saya pun juga mulai mengikuti beragam kepanitiaan untuk mengasah kepribadian. Prestasi akademik juga tetap lancar dan di kelas 3 SMP mendapat gelar juara umum dan hal itu membuat saya dan orang tua bangga. Saya mulai yakin bahwa saya dikaruniai otak yang cerdas dan oleh karena itu sadar bahwa saya harus memulai menyeimbangkan antara hardskill dan softskill agar  mampu menjadi pemimpin masa depan yang kredibel.

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik terbaik di jenjang SMA?

Di SMA, selain saya masih tetap melanjutkan hasrat berorganisasi  di OSIS (saya menjabat sebagai anggota seksi 3, tahun berikutnya dipromosikan ke kepala seksi 3), di ekstrakurikuler Karate (saya menjabat sebagai anggota seksi pelatihan, tahun berikutnya dipromosikan menjadi sekretaris umum) dan di berbagai kepanitiaan, saya mulai mengikuti berbagai kompetisi bahasa inggris seperti debat dan scrabble mewakili nama SMA. Tim kami (debate, speech, news casting) memenangkan di kompetisi pertama dan sejak itulah saya mulai berpikir untuk membentuk sebuah klub untuk mewadahi minat dan bakat bahasa inggris.

Dengan melewati berbagai macam kendala dan cemooh dari berbagai macam pihak, akhirnya saya berhasil mendirikan English Club di SMA. Klub saya memulai semuanya dari nol, dari sinisme warga sekolah dan tidak didanainya kegiatan – kegiatan kami oleh kepala sekolah, namun akhirnya saya dan teman – teman berhasil membuktikan bahwa klub muda ini bisa menunjukkan taringnya dengan cara mulai banyaknya penghargaan – penghargaan kompetisi yang kami dapat dan seringnya nama- nama kami diumumkan pada upacara bendera atas prestasi kami. Akhirnya kami bisa diterima di warga sekolah dan mulai mendapatkan aliran dana dari kepala sekolah. Hingga saat ini pun klub ini masih berdiri dan masih tetap menelurkan prestasi, saya merasa bangga terhadap diri saya sendiri atas inisiatif berdampak besar yang telah saya lakukan. Di tengah kesibukan saya di OSIS, karate (saya juga mengikuti berbagai kompetisi karate), kepanitiaan dan English Club, Alhamdulillah saya masih bisa menjaga prestasi akademik  tetap baik. Saya selalu menduduki 3 besar kelas dan pada akhir sekolah saya dinobatkan menjadi juara umum dan peraih NEM IPA terbaik se-Tangerang.

Dari sekian banyak organisasi yang pernah Adit ikuti, mana yang paling berkesan dan membentuk karakter? Mengapa?

English Club, karena di situ saya benar – benar diuji karakternya. Saya adalah inisiator dan mulai mengajak teman – teman untuk bergabung di klub tersebut.  Kami mulai melakukan aktivitas klub di tempat – tempat acak karena saat itu kami belum memiliki secretariat. Saya sempat diremehkan bahkan diancam oleh teman – teman bahwa klub kecil tidak akan bertahan dalam waktu lama. Saya tetap teguh pada pendirian hingga akhirnya kami berhasil menjuarai berbagai kompetisi dan sejak saat itu mulai banyak teman – teman yang akhirnya malah bergabung ke dalam klub, dan orang – orang yang dulu mencemooh mulai menunjukkan rasa salut kepada saya. Saya merasa telah melakukan hal yang benar dan merasa karakter saya telah beranjak menjadi lebih dewasa, lebih bijak dan lebih cakap dalam pengambilan keputusan.

Dari sekian banyak prestasi yang pernah Anda raih, mana yang paling berpengaruh dalam kesuksesan/karir Adit hari ini? Mengapa?

Seluruh pengalaman kompetisi saya berpengaruh terhadap kepribadian dan kesuksesan hingga hari ini. Saya menjadi pribadi yang lebih optimis, pribadi yang memiliki prinsip harus menang dan siap kalah terhormat. Saya menjadi lebih tenang dan menguasai diri saat berinteraksi dengan orang – orang. Sementara itu, prestasi – prestasi akademik telah membantu saya masuk ke wahana pendidikan yang saya inginkan untuk mewujudkan tujuan masa depan yaitu sebagai insinyur (dan presiden).

Bagaimana cara mengatur waktu antara kuliah dan kerja paruh waktu/organisasi?

Saya mengagendakan setiap apa – apa yang akan  dilakukan setiap harinya. Walaupun kadang tidak semua agenda terlaksana tetapi setidaknya kita telah memiliki komitmen yang kuat bahwa kita akan mengerjakan agenda tersebut. Selain itu, saya juga mengurangi waktu tidur dan memperbanyak waktu produktif. Saya juga rajin melakukan skala prioritas mingguan. Hal ini membantu saya fokus pada suatu hal karena jujur, saya tidak bisa mengerjakan semua hal bersamaan dengan hasil terbaik sehingga saya harus ‘pilih kasih’ terhadap agenda – agenda (pada akhirnya semua agenda juga akan terlaksana dengan baik setelah agenda – agenda dengan prioritas tinggi terselesaikan).

Apa motto/prinsip Adit?

Motto hidup sekaligus motto kepemimpinan saya adalah emas itu mahal karena jumlahnya sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa seorang dengan kapabilitas memimpin dan berpikir serta mengambil keputusan yang bagus sangatlah berharga, karena orang – orang dengan kriteria tersebut hanya sedikit jumlahnya.

Seberapa penting pengalaman organisasi membentuk karakter Adit?

Sudah saya jawab sebelumnya. Dengan berorganisasi saya menjadi pribadi yang lebih bijak, lebih tegas, lebih peduli dan setia kawan, lebih cermat dalam mengambil keputusan, lebih jeli dalam memanfaatkan kesempatan dan lebih mahir dalam membagi skala prioritas serta lebih cakap dalam pemecahan masalah.

Siapa tokoh idola/favorit yang menginspirasi Adit? Mengapa?

Ayah. Ayah saya adalah seorang pekerja keras bagi keluarga. Ia jarang sekali menunjukkan lelahnya kepada keluarga walau ia bekerja selama 20 jam sehari. Ia jarang menunjukkan kelemahannya dan ia selalu menunjukkan kepada keluarganya bahwa ia adalah teladan yang baik.

Pernahkah Adit bekerja paruh waktu/magang/freelance ketika masih duduk di bangku kuliah?

Saya sudah menjadi guru privat sejak SMA dan dilanjutkan ketika kuliah ke institusi privat yang lebih ternama dengan pelajaran matematika, fisika dan kimia. Saya juga aktif menjadi asisten dosen dan asisten laboratorium selama 3 semester berturut – turut. Kemudian saya juga pernah magang di UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) menjadi Knowledge Manager selama 2 bulan (terima kasih kepada program YLI dari McKinsey & Company). Semua pengalaman magang sangat berharga dan memberi arti tersendiri bagi saya.

Pernahkan Adit mendapatkan beasiswa?

Saya pernah mendapatkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) oleh DIKTI selama 2 tahun. Tips dan trik? menurut saya tidak ada, mungkin belajar lebih keras serta memperbanyak aktivitas non akademis seperti organisasi dan kompetisi. Hal itu cukup menjadi nilai tambah bagi penyeleksi.

Apa arti kesuksesan menurut Adit?

Sukses adalah saat saya bisa menjadi diri sendiri secara sepenuhnya dan berhasil memaksimalkan potensi – potensi yang saya miliki.

Apa arti kepemimpinan menurut Adit?

Saya menemukan kesenangan saat saya bisa memimpin sekumpulan orang dan mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Saya menganggap memimpin adalah sebuah seni di mana diperlukan metode yang berbeda untuk memimpin jika variabel – variabel yang ada juga berbeda, misalnya ruang lingkup yang berbeda, orang – orang yang berbeda, tujuan yang berbeda, hingga manajemen yang berbeda setiap kali saya berada di lingkungan dan orang – orang yang baru. Saya pun senang saat saya dipercaya menjadi pemimpin dan saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan amanah yang diberikan dan menunjukkan pada semua orang bahwa saya adalah orang yang berharga dan dapat dipercaya.

Apa pelajaran yang Anda petik hidup di Depok (UI) yang notabennya cukup jauh dari Cirebon?

Saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan merasa kemampuan interaksi saya meningkat karena saya harus bisa bersosialisasi dengan baik dan membuat teman jika saya ingin bertahan hidup.

Mengapa Adit memilih Teknik Kimia?Apa yang memotivasi?

Saya tetap memegang teguh cita – cita saya dikumandangkan sejak kecil. Dengan memilih teknik kimia, saya akan bisa menjadi insinyur di bidang energi yang nantinya saya akan menjadi pelaku peradaban dan membuat taraf kehidupan manusia ke arah yang lebih baik dengan pengelolaan energi yang baik dan penemuan berbagai sumber energi – energi baru.

Adit seringkali menang kompetisi, apa tips dan triknya sih? Apa motivasi mengikuti lomba?

Motivasi saya mengikuti lomba: mengukur kemampuan diri, memperluas jaringan, mengembangkan bakat dan kepribadian. Hmmm…tips dan triknya? Saya kurang bisa menjawab, mungkin selalu menanamkan mindset give the best like there’s no tomorrow di setiap kompetisi.

Apakah Adit pernah bekerja/magang/part time ketika kuliah?Mengapa? Apa suka dukanya?

Saya butuh uang tambahan untuk memenuh kebutuhan  hidup yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua. Tentunya karena sadar bahwa saya bukan lahir dari keluarga raja atau kaya. Saya ingin mencoba tantangan baru dan mengembangkan bakat di bidang lain. Suka-nya saya bertemu banyak orang baru, saya merasa potensi di suatu bidang meningkat dan disaat yang sama saya menggali potensi saya di bidang lain, pengaturan waktu menjadi lebih terlatih. Duka-nya waktu tidur saya menjadi makin sedikit.

Apa pesan-pesan Adit untuk anak-anak Indonesia?

Bermimpilah setinggi – tingginya. Jangan takut untuk berekspresi, jangan gampang menyerah, Indonesia butuh pemuda – pemuda dengan mimpi setinggi langit, bermental baja dan semangat membara.


Leave a comment

Berbagi cerita Kerja Praktek (Bagian Jokesnya)

Menyambung postingan sebelumnya yang berhubungan dengan Kerja Praktek saya. Sekarang saya mau berbagi soal joke-jokenya yang terjadi di lokasi selama 1 bulan. Enjoy!!!

Saya: Pak, ini argon cari biasanya didistribusikan ke mana, Pak?
Pak Eman: Ke Taman Lawang.
Saya: bcewuifgbwipe

Bu Ocha: Lu kalo mau cari pacar, lu mesti nafsu dulu ye…Percuma lo punya suami kalo lu-nya kagak nafsu!!!
Saya: zzz

Pak Hendrata: Saya jadi inget dulu ada anak UI juga yang KP di sini, namanya Willy, perempuan. Cuman dia kayak cowok banget, suka jalan – jalan sendiri ga diawasin. Terus dia naik – naik ke plant bagian atas, terus taunya celana jeans yang dipakainya bolong. Terus ada operator yang ngasih tau, “Mbak, celananya sobek tuh.” Terus dijawab sama si Willynya, “Oh, anggap aja rejeki kamu.”
Saya : hahahaha

Pak Eman : Di sini itu kamu mesti sering berhadapan sama makhlus halus. Tiap malem saya sering kok ketemu makhlus halus.
Saya: Betulan, Pak?
Pak Eman: Iya, tuh oksigen, nitrogen makhlus halus kan?

Bu Ocha: Gw masih suka minum kok sampe sekarang. Pada tau minum kan?
Saya: errr
Bu Ocha: Itu loh, minum…minum… *tangan membentuk botol nuang ke gelas.” Tau maksudnya kan?
Fakhrian: Oooo….

Bu Ocha: Gw masih sering dugem kok sampe sekarang. Gw malah sempet nitipin bayi gw sama adek gw supaya gw bisa pergi ke Bali. Biasa, dugem…
Saya: (Istighfar dalem hati)

That’s all, kalau ada update atau saya tiba – tiba inget lagi nanti saya pos lagi…


3 Comments

Suggest an alay facebook name for me

Lagi stalking liat friendlistnya friend2 FB saya, jadi penasaran sama anak2 kreatif (sebut saja alay) yang mengamburadulkan nama akun facebooknya sendiri. Mungkin tujuannya biar privasi kali ya, biar ga gampang ditemuin orang, lah gimana mau nemu, nama aja udah kaya tulisan purba.
Jadi iseng2 kalo nama saya dialaykan jd gmn ya?
-FuYuqi d’ciNni3h (ya iyalah di sini, situ pikir saya di mana?)
-adDie3tt h@rruz cmAng4dTh (cara memotivasi diri yang aneh)
-Qu chAi4nk dYa (woi nama situ siapa? Hell i care lo mau sayang dia apa engga)
-fuYu Da d’h4tMu cl4MaX (ngakak sumpah…ga tau mau komen apa)
-AWdieetth 1ngiNd dY kMb4li (curhat bu? Kasian amat)
-FuYuk1pRinc3ofPuNks4TudUaTi9a3MpaTliM4 (aduh ini apa coba, makin ga karuan, mendadak migrain saya)
-Ddieettt c0woX r1b3ttzz (percaya, nama situ aja udah mencerminkan kepribadian situ)
-c0wo9h T4npA naM4 (hoeks abis, sumpah sok misterius abis)
-aDditth c1mM0eddh CulLeN Bl4ck (pathetic banget, ngaku2 keluarga cullen, ga bangga sama dirinya sendiri)
-Quwh gU9 pn93nd dCaqty (saya malah pengen banget nyakitin situ sampe mampus)
-FuyUk! i4nk dLu 94mpaNk dBuuN9in tPi cKalank lBih T9aR (whatever lah, tp kok skrang malah lebih parah ya? Btw itu huruf Y sama G di keyboardnya rusak ya?)

n many more yang suka bikin saya ngakak sendiri. Ada yang mau ngasih tambahan nama?


Leave a comment

What people think about me

Beberapa orang nganggep saya:
– an academic advisor
– a philosopher
– a clown
– a psychologist
– a leader
– a karateka
– a talented writer
– a fashionista (i dont follow any trend actually)
– a music updater
– a loud
– a freak
– a crazy video collector
– a manga artist
– a weirdo
– a butchy person
– a straighttalker
– a cassanova
– a windowshopper
– a big brother
– an academist
– moody
– a cat lover
– a competitionholic
– a dumb
– a boss
– arrogant
– a jerk
– a nutritionist
– a loner
– a psycho
– a public trash
– a shit
– a hi-school debater
– reliable
– romantic
– scrabbleholic
– a boy with many masks on
– an egoist
– an observer
– a photocatalysis maniac
– a workaholic
– a bastard

Whatever fine for me


11 Comments

Caution! Jangan mendekat,entar gue cipok lhu!

i posted it via HP.Yeah,according to the title,it was a sticker stuck on angkot’s dashboard.i think it was funny.then there are some that i found such as “kalo belajar terus,kapan gituannya?”, “WARNING! tidak menerima penumpang PSK!”, “Pengen virgin atau janda,asal belum pernah di tune up sih saya oke-oke aja.”, “Ibadah melulu,terus gituanny kapan?”, “AMPUN! Istrimu bunting bukan karena orang beriman kayak saya!”. That words looked inappropriate,right? But who cares? It’s just for fun stickers.


3 Comments

cape deh…

berikut merupakan beberapa improvisasi dari cape deh, sori kalo maksa

1. Temennya bawang…

cabe deh

2. Handphone…

hape deh

3. singkong diragiin…

tape deh

4. makanan medan…

cakwe deh

5. kakaknya nyokap…

bude deh

6. orang bali…

made deh

7. sop dibalik…

tumpe deh

8. obat nyamuk…

vape deh

9. penghasil susu…

sape deh

10. roti arab…

cane deh